Suara.com - Presiden Joko Widodo disebut bisa berkuasa tanpa bantuan 'tukang pukul'. Hal ini disampaikan oleh politikus senior Panda Nababan pada perbincangannya di Indonesia Lawyers Club.
Pada perbincangan itu, Panda menyebutkan bahwa Jokowi memiliki gaya menaklukan lawan politik tanpa tukang pukul.
"Dia [Jokowi] bisa menaklukkan musuh-musuh politiknya tanpa tukang pukul, jadi kalau Soeharto punya Benny Moerdani dan lain-lain, Jokowi enggak," ungkap Panda Nababan.
"Dia dapat ditaklukan lawannya, hampir semua kandidat dan menteri ngomong apa-apa tergantung presiden boleh enggak," imbuhnya.
Baca Juga: Pertemuan Anies dan Gibran Dinilai Bisa Pecah Belah PDIP, Panda Nababan: Terlalu Berlebihan
Bahkan gerak-gerik balas dendam politik Jokowi sampai disebut lebih ngeri ketimbang Soeharto. Dalam pernyataan itu, Panda bercerita soal balas dendam Jokowi pada Manyan Panglima TNI, Gator Nurmantyo.
Jokowi pada ulang tahun TNI di Cilegon dibuat jalan kaki hingga naik ojek saat Gatot menjabat sebagai Panglima TNI.
Usut punya usut, pihak Gatot tak mempersiapkan lalu lintas dengan baik untuk menyambut kedatangan presiden dan para menteri sehingga rombongan pemerintah tak dapat lewat.
"Satu bulan atau dua bulan kemudian di pesta pernikahan anaknya Jokowi, Rizal Ramli di samping saya, bilang bang udah tahu Raja Jawa Soeharto yang sadis? Ini [Jokowi] lebih sadis lagi," kata Panda Nababan.
"Kau ngomong apa rizal kataku, dia bilang kau lihat dulu di mana panglima Gatot duduk. Biasa koleganya yang lain pakai mawar merah panitia, mau nyalam karpet merah itu enggak bisa dilewati Gatot, waktu pulang mobilnya enggak bisa masuk, istrinya duduk di kursi plastik nunggu mobil bus," imbuhnya.
Kejadian tersebut yang dianggap Panda sebagai salah satu trik politik Jokowi untuk membalas dendam pada orang yang pernah membuatnya sakit hati.
"Terus saya bilang sama Rizal, permainan saja itu dan benar 5 bulan sebelum waktunya dicopot lah Gatot, itu lah style daripada Jokowi," ujar Panda.